SEKITAR KITA

Tim Kemitraan Umsida Gembleng Ibu Rumah Tangga Jadi Pengusaha Rumahan

Diterbitkan

-

Tim Kemitraan Umsida Gembleng Ibu Rumah Tangga Jadi Pengusaha Rumahan

Memomtum Sidoarjo – Tim Kemitraan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus bergerak melaksanakan berbagai pelatihan. Kali ini, tim bergerak menggembleng puluhan ibu rumah tangga asal Desa Penatarsewu, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.

Para ibu rumah tangga itu digembleng agar menjadi pengusaha rumahan. Tidak hanya itu, mereka juga diajarkan agar mampu membuat pengemasan (packing) produk hasil olahan sekaligus cara memasarkannya. Bahkan juga diajarkan untuk meraih label halal dalam perspektif Islam.

SERAHKAN - Tim Kemitraan Umsida menyerahkan dua modul Inovasi dan Strategi Pemasaran Produk Rumahan dan Produk Halal dalam Perspektif Islam di Desa Penatarsewu, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Selasa (21/04/2020)

SERAHKAN – Tim Kemitraan Umsida menyerahkan dua modul Inovasi dan Strategi Pemasaran Produk Rumahan dan Produk Halal dalam Perspektif Islam di Desa Penatarsewu, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Selasa (21/04/2020)

Tim Kemitraan Umsida ini dikomandoi sejumlah dosen. Diantaranya, Puspita Handayani, Nihlatul Qudus Sukma Nirwana, dan Yanik Purwanti. Selain itu, para dosen ini juga dibantu dua mahasiswa Prodi Manajemen konsentrasi Pemasaran yakni Metha Karina dan Lucky Diyanti.

“Kami mendampingi ibu-ibu itu agar mereka mampu berinovasi dan memiliki strategi dalam memasarkan produk halal mereka. Targetnya para ibu rumah tangga, khususnya Aisyiyah mampu menjadi pengusaha rumahan,” kata salah satu koordinator Tim Kemitraan Umsida, Puspita Handayani, Selasa (21/4/2020).

Lebih jauh, Puspita yang juga dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Umsida ini menguraikan dalam pelatihan itu, ada dua produk unggulan ibu-ibu. Yakni jajan tradisinal dengan ukuran besar (jumbo) dan produk ikan olahan berupa otak-otak, presto dan ikan asap. Jika selama ini pemahaman peserta produk mereka hanya cukup untuk menghidupi kebutuhan rumah tangga saja.

Advertisement

“Padahal, kalau dikembangkan bisa lebih besar. Karena kue yang mereka hasilkan memiliki ciri khas yang tidak dimiliki pembuat kue lain. Selain ukurannya cukup besar, rasanya juga sangat enak. Begitu juga dengan produk ikan olahan seperti otak-otak bandeng, presto dan jaher asap. Selama ini, yang dihasilkan belum ada inovasi agar produk mereka lebih berkembang dan dikenal masyarakat luas,” imbuhnya.

Karena itu, kata Puspita dalam pendampingan itu, tim kemitraan memberi pembekalan soal inovasi dan strategi pemasaran produk rumahan itu. Pertama dengan mempercantik packaging, bentuk (model) produk, keanekaragaman produk serta inovasi model pemasaran kekinian.

“Termasuk sesuai dengan background Ketua Tim bidang Al-Islam, maka ibu-ibu Aisyiyah itu juga dibekali dengan konsep produk halal dalam perspektif Islam,” tegasnya.

Sementara di akhir kegiatan ini, Tim Kemitraan Umsida menyerahkan dua modul tentang Inovasi dan Strategi Pemasaran Produk Rumahan berisi kiat-kiat pemasaran dalam kondisi Pandemi Covid 19. Selain itu, Produk Halal dalam Perspektif Islam berisi materi dan informasi produk-produk pengolahan makanan dan minuman halal.

Advertisement

“Kami pun memberikan materi bagaimana Islam mengajarkan tentang konsep halal terhadap umatnya,” tandasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas