Sidoarjo

Wujudkan Sidoarjo Sekolah Ramah Anak

Diterbitkan

-

Wujudkan Sidoarjo Sekolah Ramah Anak

Memontum Sidoarjo — Kenakalan remaja atau kekerasan pada anak kerap dilakukan oleh anak pada masa sekolah dasar atau SMP. Guna mencegah hal tersebut Pemda Sidoarjo melalui Dinas PMD. P3A. KB. memberikan pembinaan di sekolah agar anak mempunyai pamahaman dampak negatif yang akan terjadi bila terjadi kekerasan pada mereka.

Sosialisasi dilakukan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Polresta Sidoarjo, Kasi PPA. Para murid diberi pemahaman cara mencegah, menghadapi serta tindakan bila terjadi kekerasan bisa lapor ke P2TP2A atau ke PPA Polresta Sidoarjo. Tujuanya adalah ,mewujudkan sekolah ramah anak di Sidoarjo.

Kasi Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Husus Anak Dinas PMD. P3A, KB Pemkab Sidoarjo , Riznoor.W.A, S.Sos. menyampaikan, jika pihaknya tengah melaksanakan sosialisasi mencegak kekerasan anak ke sekolah SD dan SMP. Pasalnya mereka masih mencari jati diri sehingga perlu pemahaman bahaya kekerasan bila terjadi pada diri mereka.

Saat ini secara estavet dilaksanakan di 18 kecamatan yang masing masing 1 sekolah dasar dan 2 SMP, Negeri dan swasta.Isti Nur Malia siswi kelas 7 SMPN 1 Prambon merasa beruntung mengikuti sosialisasi tersebut, ” Saya senang, karena bisa tahu bahaya kekerasan dan mengantisipasinya serta tindakan bila terjadi hal tersebut,” akunya,

Advertisement

Dengan sosilaisasi ini, kini beban guru BK semakin ringan, karena pembekalan itu akan menjadi benteng anak – anak. Seperti disampaikan oleh Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Prambon, Dwi Woro Wilis.

Menurutnya , pengetahuan setelah mengikuti sosialisasi pencegahan kekerasan pada anak terebut akan menjadi rambu- rambu , bahwa berdampak tidak baik bagi teman dan pendidikan bila terjadi kekerasan”. Ada harapan program ini juga terlaksana saat orientasi siswa baru sehingga menjadi benteng bagi mereka,” harapnya.

Hal senada juga terlontar dari kepala SMP 1 Tarik, Suharsono. Dia mengharap program tersebut tidak hanya berhenti pada anak tapi juga pada orang tua. “.Pilar pelaksana pendidikan adalah orang tua , sekolah, dan pemerintah. Perlu pemahaman orang tua agar tidak terjadi kekerasan pada anak sehingga tidak menggangu secara mental saat belajar, “ tutupnya. (par/yud)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas