Sidoarjo

Limbah Tjiwi Kimia Rusak Sawah Warga Bakung Pringgondani

Diterbitkan

-

Limbah Tjiwi Kimia Rusak Sawah Warga Bakung Pringgondani

Anggota Komisi VI DPR RI Dorong Cari Solusi

 
Memontum Sidoarjo – Masalah pertanian menjadi perhatian serius Ir Bambang Haryo Sukartono, anggota Komisi VI DPR RI. Itu dibuktikan dalam setiap reses selalu menemui petani guna mendengar keluhan untuk selanjutnya diperjuangkan melalui lembaga wakil rakyat pusat.

Seperti dalam reses DPR RI , masa persidangan ke 3 tahun 2017 / 2018, politisi Partai Gerindra yang berangkat dari Dapil Jatim I ( Kota Surabaya-Sidoarjo ) ini melakukan kunjungan kerja untuk bertemu dengan petani Desa Bakung Pringgondani Kecamatan Balongbendo.

Di sela sela kunjungannya, petani setempat mengajak Bambang Haryo melihat kondisi pompa air. Pompa air itu sedianya dipergunakan memompa air untuk mengairi sawah sekaligus untuk menetralisir air di saluran tersebut yang banyak mengadung limbah dari PT. Tjiwi Kimia. Dengan lebih banyak air bersih dari pompa diharapkan konsentrasi air limbah akan berkurang.

Sementara itu, Kepala Desa Bakung Pringgondani, Eko Hadi Susilo menyampaikan, pompa air itu rusak, sementara di saluran ini banyak mengandung limbah, yang sedianya dinetralisir oleh air dari pompa. “Pompa tersebut adalah bantuan dari PT. Tjiwi Kimia, disamping rusak, debit air yang dikeluarkan juga kecil tak mencukupi kebutuhan,” terang Kades.

Advertisement

Limbah kertas dari PT. Tjiwi Kimia yang dibawa air dan masuk ke lahan pertanian warga Bakung Pringgondani sudah menjadi permasalahan bertahun tahun. “Potongan kertas yang kecil dan halus bila masuk sawah akan menutupi permukaan dan pori pori tanah, itu sangat mengganggu kesuburan tanah, sehingga tanaman padi pertumbuhannya tidak baik. Kondisi demikian sudah lama sejak saya belum menjabat,” jelas Kades yang sudah dua kali menjabat itu.

Atas permasalahan yang dihadapi petani, keberadaan Bambang di lokasi, ingin memastikan realisasi janji kementerian pertanian beberapa waktu lalu melalui Dirjen untuk menyelesaikan saluran atau membuat saluran pertanian agar sawah tidak lagi tertutup oleh limbah dari Tjiwi Kimia. Atau bahkan mendorong agar limbah dapat diolah dan tidak lagi dibuang melalui saluran pertanian ini .

Dan melihat kondisi pompa air yang rusak, dia, akan memperbaikinya. “Pompa air yang rusak itu akan saya perbaiki dengan debit air yang lebih besar dari anggaran saya sendiri, walaupun sebenarnya adalah tanggung jawab Tjiwi Kimia,” kata Bambang.

Selanjutnya Dinas Pertanian dan Perdagangan Provinsi juga didorong agar menekan perusahaan kertas itu untuk menambah 2 atau 3 unit pompa lagi agar proses netralisir limbah bisa sempurna.

Advertisement

“Saya cukup prihatin dengan kondisi petani yang tidak diperhatikan oleh pemerintah, lebih –lebih harga beras produksi petani cenderung murah karena banyaknya import beras, padahal stock beras nasional cukup, ” ungkapnya. (par/ono)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas