Kota Malang

Pemkot dan BPJS Kesehatan Wujudkan Malang Kota Layak Lansia

Diterbitkan

-

Sutiaji dan Hendry Wahjuni, bersama masyarakat Prolanis senam bareng. (rhd)

Memontum Kota Malang—-Sebanyak 1.200 peserta dari 96 Klub Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Malang Raya, turut menyukseskan gelaran Senam Sehat Kolosal 18.8.18 Peserta JKN-KIS se-Indonesia, di lapangan Rampal, Malang, Sabtu (28/7/2018) pagi. Gelaran ini merupakan rangkaian acara menyambut Asian Games XVIII, sekaligus merayakan HUT BPJS Kesehatan ke-50 yang dilakukan serentak di Indonesia.

Sesuai dengan namanya, kegiatan ini diikuti oleh 18.818 orang, mulai dari peserta Jaminan Kesehatan NasionaI-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, stakeholder terkait, hingga para Duta BPJS Kesehatan se-Indonesia. “Kegiatan ini serentak diselenggarakan di seluruh Kantor Cabang BPJS se-Indonesia. Puncaknya, di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Minggu (29/7/2018). Yang diikuti oleh anggota Prolanis yang menderita 9 penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus, hipertensi, jantung, dan lainnya. Mereka umumnya lansia,” jelas Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang Hendry Wahjuni, mendampingi Plt Walikota Malang Sutiaji.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat. Dampak jangka panjangnya, diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya untuk menerapkan pola hidup sehat. Cukup dengan senam rutin setiap pagi, kita sudah bisa meningkatkan kebugaran dan sistem imun kita sehingga tidak mudah sakit,” tambah Hendry.

Berbaur ditengah-tengah masyarakat. (rhd)

Berbaur ditengah-tengah masyarakat. (rhd)

Dalam kesempatan itu, Plt Walikota Sutiaji memberikan harapan kepada masyarakat kota Malang untuk mewujudkan bersama Kota Malang Layak Lansia. Diakuinya, dengan keberadaan BPJS Kesehatan, pemerintah terbantu dalam penanganan kesehatan. “Dengan memberikan perhatian secara serius kepada lansia, terutama kemudahan penanganan masalah kesehatan, akan menjadikan lansia terus sehat. Hal ini tak lepas dari dukungan Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, Puskesmas dan Klinik sebagai faskes pertama. Puskesmas harus memiliki klub Prolanis dan memaksimalkan dokter keluarga untuk edukasi kesehatan masyarakat. Sehingga harapan angka kesehatan masyarakat semakin meningkat. Dan tak ada lagi panti yang tidak memanusiakan orang tua,” jelas Sutiaji.

Pemotongan kue tart, simbolis perayaan HUT BPJS Kesehatan ke-50. (rhd)

Pemotongan kue tart, simbolis perayaan HUT BPJS Kesehatan ke-50. (rhd)

Sutiaji menyebutkan Pemkot Malang akan berupaya mengawal program Pemerintah Pusat ini, dan berjanji berupaya membuat Puskesmas sebagai faskes primer, siap menyediakan obat dan layanan yang lengkap. Dari data Dinas Kesehatan, terdapat 16 sampai 20 persen masyarakat memiliki penyakit kronis. “Karena itu, program Prolanis ini dapat dimaksimalkan dan mencegah angka tersebut terus naik. Sehingga Kota Malang Layak Lansia dapat terwujud,” tukasnya.

Pada tahun 2017, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik telah mencapai Rp 18,4 triIiun atau 21,8 persen dari total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan fokus menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif yang dilaksanakan. Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik, seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Prolanis dalam upaya promotif preventif perorangan peserta JKN-KIS.

Advertisement

Sampai dengan 20 Juli 2018, terdapat 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.322 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek, dan 1.078 optik. (rhd/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas