Situbondo
Wabup Situbondo Ajak Sinergi Menuju Swasti Saba Wistara
Memontum Situbondo – Wakil Bupati Situbondo, Ir H Yoyok Mulyadi M.Si menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Verifikasi Lapangan Tingkat Nasional 2019 “Situbondo Menuju Swasti Saba Wistara” di aula lantai II, Kantor Pemkab Situbondo, Kamis (8/8/2019) malam.
Keterangan yang dihimpun Wartawan Memontum.com, setelah tahun lalu Kabupaten Situbondo berhasil menerima anugerah sebagai Kota Sehat Tahun 2017, yang dikenal dengan Swasti Saba Wiwerda (Pembinaan). Maka Situbondo melangkah mempersiapkan diri untuk mengikuti Penilaian Kota Sehat menuju Swasti Saba Wistara 2019.
Wakil Bupati Situbondo Ir H Yoyok Mulyadi M.Si dalam arahannya, menyatakan Situbondo menjadi Kota Sehat dengan tingkatan paripurna merupakan amanat dan cita-cita Bupati yang harus diamankan, diperjuangkan dan diwujudkan. Karena, ketika berhasil, maka keberhasilan itu bukan hanya milik para ASN di OPD atau pemda, melainkan keberhasilan masyarakat.
“Yang akan diuntungkan ya.. kita semua, Camat, lurah, Pemda dan masyarakat luas. Karena hidupnya semakin sehat dan bersih,” terang Wabup H Yoyok.
Sambung H Yoyok, satu diantara banyak syarat yang harus dipenuhi Pemkab Situbondo untuk menuju tingkat Swasti Saba Wistara. Pertama, yakni jumlah desa yang telah Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air besar (BAB) sembarangan sebanyak 50 persen.
“Alhamdulillah, Situbondo saat ini sudah 50 persen. Dari 136 desa/kelurahan sudah 68 Desa yang ODF. Dikebut dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh,” jelasnya.
Diterangkan H Yoyok, terkait akses jamban, Wabup menerangkan jika akses jamban ada yang tidak sama dengan di dokumen, segera koordinasikan. Kalau ada kerusakan, segera perbaiki.
“Kalau perlu” dek ondek” (undakan) yang ada di sungai di hancurkan. Biar tidak ada lagi masyarakat yang berkegiatan MCK di sungai,” terangnya.
Wabup H Yoyok menjelaskan, Kabupaten Situbondo telah lolos seleksi dokumen Swasti Saba Wistara, tersisa penilaian lapangannya.
“Kami berpesan kepada para camat, lurah, anggota Forum Kota Sehat (FKS) dan kepala OPD agar saling berkoordinasi dengan baik untuk bisa mencapai target tersebut, “pesannya.
Lebih lanjut, Wabup H Yoyok berharap tujuan pemerintah harus di dukung oleh semua sektor baik OPD, Instansi terkait dan masyarakat dalam memastikan kondisi yang FKS sajikan dalam bentuk dokumen sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. Kata dia, Penghargaan Swastisaba, Wiwerda yang telah kita raih merupakan perwujudan perilaku hidup sehat dari warga Situbondo. Penghargaan tersebut tentunya merupakan pengaruh dari pelaksanaan pola perilaku hidup sehat dan bersih yang selalu mengalami peningkatan di masyarakat.
“Ke depan kami berharap dapat ditingkatkan menjadi Swastisaba Wistara dimana konsep hidup sehat dan sejahtera telah berkembang dan membudaya di masyarakat, ” kata Wabup H Yoyok Mulyadi.
Sementara itu, Kepala BAPPEDA Kabupaten Situbondo, Drs H Hariyadi Tejo Laksono M.Si dalam sambutannya mengungkapkan rapat hari ini adalah mempersiapkan koordinasi antara Camat, Lurah dan Forum Kota Sehat (FKS). Karena penilaian lapangan akan dilaksanakan bulan depan. Yakni pada tanggal 2, 3 dan 4 September 2019.
“Ada enam tatanan yang menjadi penilaian kota sehat, yakni ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pemukiman, “ujarnya.
Menurutnya, Penghargaan Kota Sehat ini bukanlah merupakan target akhir, walaupun penghargaan itu kebanggaan dan bukti kita bekerja.
“Tapi yang paling penting adalah upaya Kabupaten Situbondo meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Haryadi Selaku Pembina Teknis FKS Situbondo. (id/oso)