Pemerintahan

Pecahkan MURI, Ribuan Ibu – Ibu Trenggalek Kenakan Batik Shibori

Diterbitkan

-

Pecahkan MURI, Ribuan Ibu - Ibu Trenggalek Kenakan Batik Shibori

Trenggalek, Memontum – Menggunakan kain batik Shibori, masyarakat Kabupaten Trenggalek pecahkan Rekor dunia Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di penghujung tahun 2019 sekaligus sebagai peringatan Hari Ibu yang jatuh pada hari ini, Minggu (22/12/2019).

Tercatat sebanyak 7.575 kain Shibori dikenakan oleh para guru sekolah, anggota Dekranasda, gabungan organisasi wanita, hingga komunitas dalam pemecahan rekor yang dilaksanakan di Alun-Alun Trenggalek tersebut. Dengan rekor tersebut berarti sudah ada 6 rekor MURI yang dipecahkan di Kabupaten Trenggalek.

Pecahkan rekor gunakan batik Shibori, Novita Hardiny terima penghargaan dari MURI. (ist)

Pecahkan rekor gunakan batik Shibori, Novita Hardiny terima penghargaan dari MURI. (ist)

Dikatakan Senior Manajer MURI, Ariani Siregar, antusias ibu – ibu yang menggunakan batik Shibori sangat luar biasa.

“Kami dari Museum World Record Indonesia pada hari ini diundang Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk pecahkan rekor yang sangat luar biasa spektakuler, yaitu mengenakan batik Shibori dengan peserta terbanyak, ” ucap Ariani.

Sebelumnya, pengajuannya peserta sebanyak 7.000 namun setelah dilakukan verifikasi di lapangan ada sebanyak 7.575 peserta. Jumlah tersebut tentu tidak sedikit.

Advertisement

Ditambahkan Ariani, bahwa ekor yang dipecahkan kali ini tercatat sebagai rekor yang ke 9379 dan termasuk dalam rekor dunia.

“Di tahun yang sama, Kabupaten Trenggalek juga berhasil memecahkan rekor sajian nasi gegok terbanyak beberapa waktu lalu, ” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini menuturkan bahwa pemecahan rekor kali ini dalam rangka pengenalan salah satu produk unggulan yang sedang dikembangkan di Kabupaten Trenggalek, yaitu kain Shibori dengan khas warna alamnya.

“Melalui kegiatan ini kita ingin mencoba mengenalkan seperti yang disampaikan tadi, sehingga kita tidak hanya mempunyai produk unggulan batik khas Trenggalek maupun Shibori yang sedang kita kembangkan, sekaligus untuk menyemangati penggiat UMKM di Trenggalek, ” katanya.

Advertisement

Selain menyemangati, lanjut istri Bupati Trenggalek ini, pihaknya paham bahwa perempuan banyak variabelnya sehingga dengan ini para pelaku UMKM bisa terus tetap bersemangat, karena setiap usaha pasti fluktuatif, kadang laku banyak atau sesekali biasa saja.

Lebih lanjut, Novita mengatakan bahwa kegiatan tersebut sekaligus menjadi puncak peringatan Hari Ibu yang cukup berkesan dan meriah di Kabupaten Trenggalek.

“Terakhir, kita berharap dengan kegiatan ini para pengerajin terpacu untuk selalu kreatif dan berinovasi dalam berusaha, jangan mudah putus asa apapun tantangannya harus tetap semangat dan pantang menyerah, apa yang sedang dibutuhkan pasar kita harus bisa segera beradaptasi untuk mengikuti hal tersebut,” tutur Novita.

Sedangkan Plt. Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomidag) Kabupaten Trenggalek, Agus Setyono, menyampaikan bahwa Shibori di Trenggalek meski tergolong masih baru, namun diharapkan ke depan bisa menjadi salah satu komoditas unggulan karena keidentikannya dengan warna alam.

Advertisement

“Meski tergolong masih baru, saya berharap nantinya batik Shibori bisa dikenal dengan warga alamnya yang identik, ” kata Agus.

Pihaknya juga berharap dengan pemecahan rekor MURI kali ini, Shibori Trenggalek semakin dikenal dan tercipta pasar yang berujung pada berkembangnya UKM dan kesejahteraan masyarakat. (mil/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas