Kota Malang

Manfaatkan Lonjakan Wisatawan di Kayutangan Heritage, Maldeva Buka Jasa Dokar Keliling

Diterbitkan

-

WISATAWAN: Jasa Dokar Keliling di Kawasan Kayutangan Heritage. (rsy)

Memontum Kota Malang – Kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang, menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan selama libur Lebaran. Momen itu, pun dimanfaatkan beberapa masyarakat untuk mengais rezeki. Seperti salah satunya, yang dilakukan oleh Madeva, yakni dengan membuka jasa dokar keliling.

Pria yang kerap disapa Deva, menyampaikan jika jasa dokar tersebut telah ditekuninya selama satu tahun ini. Bahkan, banyak wisatawan yang tertarik untuk diajak berkeliling dengan mengenakan dokar. Apalagi, di Kota Malang sendiri dokar juga sangat jarang ditemui.

“Alhamdulillah, ramai. Walaupun penumpangnya belum sampai ratusan orang per hari, tetapi minat pengunjung sangat banyak. Bahkan mereka rela untuk mengantre buat naik dokar ini,” kata Madeva, Sabtu (13/04/2024) tadi.

Para wisatawan yang ingin berkeliling mengenakan dokar cukup membayar Rp 10 ribu saja. Itu sudah diajak berkeliling dari Kayutangan Heritage menuju Jalan Semeru, Jalan Kawi, hingga kembali ke Kayutangan Heritage.

Advertisement

Baca juga :

“Pengunjung yang naik itu kadang kebanyakan dari rombongan keluarga, ada anak-anak juga. Jadi juga sekalian untuk memperkenalkan dan mengedukasi pada mereka bahwa kuda menjadi angkutan di zaman dahulu,” katanya.

Madeva berharap, ke depan Pemerintah Kota Malang memperbolehkannya untuk menambah satu dokar lagi di Kayutangan Heritage. Karena, dengan hadirnya dokar menurutnya dapat membuka sedikit lapangan pekerjaan, khususnya bagi kusir muda.

“Prinsip saya cuma buat lapangan kerja untuk anak-anak yang punya keahlian di situ. Kusir sekarang kan juga langka, karena di kami cuma baru dua kusir yang di pekerjakan, kita buat gantian,” ucapnya.

Meskipun penghasilan yang didapatkan tidak terlalu banyak, namun setidaknya dapat mencukupi untuk biaya perawatan kuda dan juga upah kusir. Untuk tiap harinya Maldeva datang dengan kudanya setelah adzan Maghrib di Kawasan Kayutangan Heritage.

Advertisement

“Datangnya ke sini habis maghrib sampai Kayutangan ini tutup. Kudanya dipulangkan ke Kedungkandang, enggak diangkut jadi jalan saja karna dekat, paling hanya setengah jam perjalanan,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas