Sidoarjo

Pelaku Usaha Mikro Sidoarjo Termotivasi Pameran, Tertarik Bantuan Permodalan

Diterbitkan

-

Pelaku Usaha Mikro Sidoarjo Termotivasi Pameran, Tertarik Bantuan Permodalan

Memontum Sidoarjo — Puluhan pemilik usaha mikro dan koperasi yang mengikuti pameran produk di halaman parkir Ramayana Sidoarjo termotivasi untuk terus mengikuti pameran. Alasannya, pameran sebagai salah satu ajang promosi mereka untuk memperkenalkan dan menjual produk mereka. Namun sayangnya, kebanyakan usaha mikro ini belum pernah mengajukan bantuan modal lewat program dana bergulir dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Pemkab Sidoarjo.

Oleh karenanya, rencananya mulai Tahun 2018, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro bakal proaktif untuk mensosialisasikan dan menjemput bola untuk mengucurkan dana bantuan bergulir itu.

“Kami mengikuti pameran ini agar produk kami berupa kue kering ini bisa semakin dikenal calon pembeli,” terang salah satu peserta pameran, Indra S kepada Memo X, Selasa (5/12/2017). Menurut pria pemilik branding Kue Tum Tim ini, dirinya sudah beberapa kali mengikuti pameran. Namun dalam pameran di Ramayana itu pihaknya ingin lebih serius mengenalkan produksinya terutama Pukis Bandeng Asap produksinya itu.

“Karena itu produk baru kami dengan bahan utama bandeng khas Sidoarjo,” imbunya di stan miliknya. Saat ditanya mengenai bantuan bergulir, Indra mengaku belum pernah mengajuan bantuan modal itu. Alasannya, belum mengenal tahapan, sarat dan birokrasinya. Padahal dirinya membutuhkan suntikan dana bantuan itu lantaran pendapatannya baru Rp 3 juta sampai Rp 5 juta sebulan.

Advertisement

“Belum pernah ambil dana bantuan bergulir itu. Biar kami adaptasi dulu lewat pameran ini untuk mengerti syarat dan proses tahapannya,” tegas pengusaha mikro asal Buduran ini. Hal yang sama disampaikan Ny Novi. Pemilik usaha sprei dan kain kebutuhan meja tamu dan meja makan ini mengakui belum pernah mengajukan dana bantuan bergulir itu. Menurutnya, jika nilai bunganya tergolong kecil, pihaknya berharap bisa mengambil dana bantuan itu untuk mendapatkan suntikan modal memperbesar usahanya.

“Kalau memang bunganya kecil, kami ingin mengambilnya tahun depan,” ungkap pengusaha asal Sekardangan, Kecamatan Sidoarjo ini. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Tjarda menegaskan dari dana bantuan bergulir Rp 8,7 miliar baru terserap senilai Rp 3 miliar hingga akhir Tahun 2017 ini. Padahal, pencairannya bertahap hingga 4 kali. Oleh karena itu, pihaknya bakal mengubah pola penyaluran dana bantuan bergulir itu. Yakni dengan menerapkan sistem jemput bola.

“Kami tidak mau pasif tapi bakal aktif. Caranya orang tak punya usaha dibina diberi stimulus dan diberi bantuan untuk dicetak menjadi pengusaha. Kamk juga mengajukan bantuan mobil operasional untuk menjemput bola itu agar dana bantuan bergulir lebih banyak terserap,” jelasnya.

Selain itu, agar proses surveinya dan pencairannya tidak makan waktu terlalu lama, pihaknya bakal bekerjasama dengan bank lainnya untuk pencairan selain Bank Jatim yang selama ini jadi mitra. Asalkan hal itu diperbolehkan pihaknya bakal bekerjasama dengan BRI yang lebih banyak memiliki cabang dan unit di tingkat pelosok desa.

Advertisement

“Karena kami juga tak ingin pengajuan Januari cairnya baru Mei seperti awal Tahun 2017 kemarin. Kami ingin ideal prosesnya sepekan dua pekan bisa cair asalkan syaratnya terpenuhi semuanya,” pungkasnya. (wan/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas