Lamongan

Berbagai Terobosan Pemkab Lamongan Menarik Perhatian Kemendagri RI dan ADB

Diterbitkan

-

Berbagai Terobosan Pemkab Lamongan Menarik Perhatian Kemendagri RI dan ADB

* Dijadikan Percontohan Bagi Penerapan SPM di Indonesia

Memontum Lamongan – Berbagai terobosan yang dilakukan Pemkab Lamongan rupanya menarik perhatian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dan Asian Development Bank (ADB). Terutama terkait implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Kabupaten Lamongan akan menjadi percontohan bagi penerapan SPM di Indonesia. Itu seperti disampaikan Zamhir Islamie dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri RI saat beraudiensi dengan Bupati Fadeli di ruang kerjanya, Selasa (4/9/2018).

“Lamongan akan menjadi best practice kami dalam penerapan SPM. Selain itu, kami bersama ADB akan memberikan assessment untuk implmentasi SPM yang lebih baik bagi di Lamongan,” ujar Zamhir Islamie.

Untuk Lamongan, dia menyebutkan dua diantara enam pelayanan dasar, yakni bidang pendidikan dan kesehatan yang akan menjadi best practice penerapan SPM.

Advertisement

Pelayanan dasar lainnya adalah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat dan terakhir bidang sosial.

Sementara Gabe Ferrazzi dari ADB mengungkapkan dia ingin melihat lebih jauh, penerapan SPM di Lamongan. Di tengah banyaknya kebutuhan masyarakat yang harus diurusi pemerintah daerah.

“Lamongan kami nilai sudah cukup berhasil. Kami berharap dari hasil peninjauan nanti, ada yang bisa kami petik, untuk kemudian kami tularkan kepada pemerintah daerah lain di Indonesia,” kata Gabe yang hadir bersama Rahmat Tantawi dan Esti Fariah.

Sedangkan Bupati Fadeli menyampaikan terika kasihnya karena sudah memberikan kepercayaan untuk menunjuk Lamongan.

Advertisement

Dia juga berharap, dari hasil assessment tersebut akan dapat membantu Lamongan lebih baik lagi. Pemkab Lamongan, ujar Fadeli, sudah melaksanakan sejumlah terobosan di bidang kesehatan. Seperti implementasi Open Defecation Free (ODF), dan penanganan pasung bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Selain itu juga dengan menerapkan management bed di RSUD dr Soegiri. Sehingga calon pasien bisa mengetahui secara daring, ketersediaan kamar rawat inap tanpa harus menunggu dengan ketidakpastian. (Ifa/zen/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas