Trenggalek

HUT Korps Polairud Ke 68, Kapolres Trenggalek Lepasliarkan Tukik

Diterbitkan

-

Kapolres Trenggalek berikan potongan tumpeng kepada perwakilan anggota Korps Polairud

Memontum Trenggalek—Kepala Kepolisian Resort Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S, S.I.K., M.H bersama instansi terkait dan masyarakat melepas liarkan tukik dan menanaman pohon mangrove di kampung wisata cengkrong Watulimo. Acara tersebut merupakan rangkaian dari peringatan HUT ke-68 Korps Polairud di Kabupaten Trenggalek.

Hadir pula diantaranya, Kapolsek Watulimo AKP Saiful Rohman, Kapospol Airud dan anggota, Pos TNI AL, Basarnas, dinas kelautan dan perikanan, Perhutani, Pokmaswas Kejung samudra, dan eks Polairud yag kini bertugas di Polres Trenggalek.

Dalam acara yang didahului dengan syukuran dan potong tumpeng tersebut, AKBP Didit mengucapkan selamat HUT ke-68 kepada segenap anggota Polairud dimanapun bertugas. Dilain pihak AKBP Didit juga mengapresiasi dan menyampaikan kebanggaannya terhadap keberadaan Pospol Airud di Trenggalek.

“Polairud di Trenggalek dalam menjalankan tugasnya mengamankan 3 wilayah kecamatan pesisir yakni Watulimo, Panggul dan Munjungan cukup progresif dan mampu mengeliminir gangguan Kamtibmas khususnya wilayah perairan” Ujar AKBP Didit, Senin (01/12/2018).

Advertisement

Peringatan HUT Polairud ini, masih kata AKBP Didit juga merupakan sarana silaturahmi antara Polairud dengan semua instansi dan stakeholder lainnya untuk bersama-sama menciptakan Kamtibmas kondusif di wilayah pesisir utamanya menjelang pesta demokrasi tahun 2019 nanti.

“Saya harap soliditas antar instansi ini semakin meningkat mengingat tantangan kedepan dan beban tanggung jawab kita selaku aparatur negara semakin komplek. Kita jadikan HUT ke-68 Polair sebagai momen penguat sinergitas sehingga kamtibmas kondusif wilayah pesisir tetap terjaga dengan baik” Imbuhnya

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan santunan kepada puluhan anak yatim, bibit mangrove, tukik dan bibit kerang kepada Pokwasmas Kejung Samudra yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ekowisata mangrove di pantai cengkrong. Selain itu juga dilakukan bakti sosial pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi masyarakat tak mampu.

“Dirgahayu Korps Polairud ke-68. Arnavat Dharpa Mahe, Karena di Laut Kami Bangga” Pungkas AKBP Didit seraya menirukan motto Polairud

Advertisement

Perlu diketahui, Polairud lahir ketika Menteri Dalam Negeri mengeluarkan keputusan tertanggal 14 Maret 1951 soal penetapan Polisi Perairan sebagai bagian dari Jawatan Kepolisian Negara terhitung mulai 1 Desember 1950. Keputusan ini disempurnakan lagi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Perdana Menteri RI tanggal 5 Desember 1956 tentang pembentukan Seksi Udara pada Jawatan Kepolisian Negara. Sejak itu, bagian Polisi Perairan menjadi bagian Polisi Perairan dan Udara. Di awal berdirinya, Polisi Perairan bermodalkan sebuah kapal “Angkloeng”. Baru pada akhir tahun 50-an, jumlah kapal bertambah hingga mencapai 35 buah. Sementara Polisi Udara hanya memiliki sebuah pesawat Cessna-180.

Setelah melalui beberapa kali perombakan, penyempurnaan organisasi baru terjadi pada tahun 1985. Satuan Utama Pol Air dilebur ke dalam Subditpol Air dan Satuan Utama Pol Udara menjadi Subditpol Udara. Kedua subdirektorat ini beroperasi dibawah kendali Direktorat Samapta Polri. Hingga akhirnya berkiblat kepada sejarah kelahirannya, 1 Desember diputuskan sebagai hari keramatnya Polairud. (mil/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas