SEKITAR KITA

Hari Kerja Terakhir, Ini Rencana Sekda Wasto saat Pensiun

Diterbitkan

-

Hari Kerja Terakhir, Ini Rencana Sekda Wasto saat Pensiun

Memontum Kota Malang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto, Jumat (26/02) ini resmi selesai masa kerjanya.

Pria yang gemar bersepeda itu, berpamitan kepada seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkup Pemerintah Kota Malang usai Rapat Evaluasi Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi. Pada awak media Wasto membocorkan rencananya untuk menghabiskan masa pensiun.

“Sejak jadi Kabag Hukum sampai Sekda, waktu saya full untuk kantor. Ketika anak, istri minta rekreasi, tapi begitu ada kegiatan Pemda, saya nomor satukan Pemda. Karena ini konsekuensi terhadap jabatan,” ungkap Wasto.

Oleh karena itu masa pensiunnya akan digunakan untuk memanjakan keluarga dari sisi waktu. Terlebih Wasto saat ini sudah memiliki cucu. Sehingga bagi dia, tugas pokok diusianya yang sekarang adalah momong cucu.

Advertisement

“Selain itu, sewaktu menjadi pejabat dan sedang sibuk-sibuknya, orang tua saya meninggal dunia. Saya merasa belum maksimal berbakti. Jadi disaat ini, mertua masih ada, kemungkinan saya akan wira-wiri ke dusun untuk merawat dan menengok mereka,” ujarnya.

Bagi Wasto, berbakti kepada orang tua merupakan sebuah keharusan diatas segala galanyan. Dan hal tersebut juga yang akan diprioritaskannya.

Kemudian, pria yang mengawali karirnya di ranah Pemerintah Kota Malang pada tahun 1980 an itu juga mengaku sudah dihampiri oleh para kader lingkungan.

Pasalnya, selama menjabat Sekda, Wasto lumayan pasif berkegiatan bersama kader lingkungan. “Setelah teman-teman tau Maret pensiun, mereka minta ke saya untuk aktif kembali,” tambahnya.

Advertisement

Baca juga: Pengganti Sekda Wasto Harus Netral

Wasto kemudian menceritakan kisahnya di masa menjadi pejabat di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Saat itu dia sempat menyatakan 2 layanan yang harus dipersulit. Yaitu ijin perceraian dan ijin potong pohon. Menurut Wasto, dalam perceraian spirit dan hukumnya adalah merukunkan kembali.

“Sedangkan ijin potong pohon, saya rasa kalau tidak parah, tak perlu dikeluarkan ijin. Saya terinspirasi motto ‘satu pohon untuk kehidupan 2 orang’. Saya sebagai OPD yang tanggung jawab memproporsionalkan pohon di Kota Malang merasa bersalah kalau memberi kemudahan ijin potong pohon,” urainya.

Maka dari itu, Wasto selalu mendengungkan kepada publik bahwa menanam satu bibit pohon sama dengan mendirikan satu pabrik oksigen

Advertisement

“Sehingga jiwa saya adalah mencintai lingkungan, jadi saya ingin aktif di kader lingkungan lagi. Itulah yang akan saya lakukan,” tuturnya. (cw1/ed2)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas