Sidoarjo

Dua Cewek Ketahuan Nyalo SIM di Sidoarjo

Diterbitkan

-

Dua Cewek Ketahuan Nyalo SIM di Sidoarjo

“Memang awalnya kami menangkap tersangka Ika. Tapi setelah dikembangkan kami berhasil menangkap tersangka Eva itu yang keduanya kerap bekerjasama menjadi Calo SIM,” imbuhnya.

Padahal, kata Zain untuk mengurus SIM A, SIM C maupun SIM B1 tidak sebesar yang ditetapkan tarif tersangka itu. Baginya nilai penawaran yang disampaikan kedua tersangka kepada para korbannya itu terlalu fantastis. Oleh karenanya pihaknya meminta masyarakat yang merasa menjadi korban calon SIM untuk segera melapor ke Polresta Sidoarjo.

“Keduanya memang sering berada di sekitar Polresta Sidoarjo. Praktek keduanya juga sudah lama. Tapi, kami yakin prakteknya keduanya juga menjadi calo di sejumlah Polres lainnya,” tegasnya.

Ditanya soal keterlibatan orang dalam, Zain mengaku berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan tidak ditemukan keterlibatan orang dalam. Namun jika ditemukan keterlibatan orang dalam bakal langsung disanksi tegas dipindah tugas. Sedangkan untuk honorer jika terlibat langsung disanksi dipecat.

Advertisement

“Belum ada keterlibatan orang dalam. Keduanya menerapkan praktek pemohon melalui keduanya lulus bersyukur tidak lulus ya dijanjikan lagi. Memang keduanya ada yang kenal petugas orang dalam tapi tidak ada hubungan sama sekali. Karena praktek keduanya seperti menembak dari atas kuda,” paparnya.

Sementara salah satu tersangka Dedy Fachruddin mengaku didatangi tersangka setelah gagal memohon SIM B1. Tersangka mendatanginya dan menawarkan Rp 1,5 juta SIM bisa selesai hingga dicetak. Tapi, setelah 2 bulan dan uang sudah dibayar tak kunjung selesai SIM yang dijanjikan kedua tersangka itu.

“Karena itu saya langsung laporkan kasus calo ini. Tersangka membantu membuatkan SIM dan langsung mendatangi saya meski tidak kenal. Kemungkinan tersangka dikasih tau orang lain kalau saya gagal ujian saat mengajukan permohonan SIM B1,” tandasnya. (Wan/yan)

 

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement
Lewat ke baris perkakas