Surabaya

Media Online Harus Bangun Kepercayaan Publik Secara Positif

Diterbitkan

-

Media Online Harus Bangun Kepercayaan Publik Secara Positif

Bedasarkan survey AC Nielsen penetrasi atau keberadaan media online di Indonesia telah jauh mengalahkan media cetak. Media online saat ini menduduki posisi ketiga dengan 44 % setelah TV dan media outdoor. Sedangkan koran atau media cetak berada di urutan kelima sebanyak 7 % setelah radio dan tabloid atau majalah.

Menurutnya, ada beberapa masalah maupun tantangan yang perlu diperhatikan bagi media online. Masalah kepercayaan pembaca yang masih rendah merupakan tantangan serius. Untuk itu, media online harus mampu menjadi media verifikasi terhadap berbagai informasi melalui alat digital yang ada.

Tantangan lain yang harus dilakukan adalah kerja redaksi media online harus mampu meyakinkan publik pembaca bahwa konten yang disajikan adalah sebuah karya jurnalistik dengan berpedoman pada media siber. Pemerintah, tambahnya telah memberikan ruang lebih bagi media media online di Jatim. Dalam pengembangan bisnisnya Pemprov Jatim memberikan ruang untuk kerjasama dalam penyebaran atau sosialisasi berbagai program pemerintah.

Dari sisi konten, pemerintah akan memberikan akses yang luas bagi pekerja online dalam kerja jurnalistiknya. Ini artinya ke depan tidak boleh ada laigi diskriminasi terhadap media online, terutama yang telah memenuhi ketentuan UU Pers.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Panitia Konferwil AMSI Arief Rahman melaporkan bahwa konfrensi ini adalah pertama kali diselenggarakan di Jatim. Konferwil ini bertujuan ingin menggali semua informasi pembangunan yang ada di seluruh daerah Jawa Timur.

Laman: 1 2 3

Advertisement
Lewat ke baris perkakas